Sunday, 07 March 2010 04:38
Meskipun Gresik dikenal sebagai kota wali, dan para wali dikenal banyak melakukan pendekatan budaya dan kesenian dalam menyebarkan ajaran Islam, namun dinamika seni budaya di Gresik bisa dibilang masih jauh dari harapan. Berbagai persoalan seperti minimnya penghobi seni (tradisi) sampai regulasi pemerintah yang kurang berpihak menyebabkan kehidupan seni budaya Gresik kurang berkembang.
Namun, agaknya eksistensi satu kelompok ini patut diacungi jembol. Kelompok Cager, masih eksis menghidupkan gairah seni budaya, terutama seni teater, musik, dan puisi di Gresik.
Sebuah kelompok yang berawal dari kegiatan diskusi permasalahan yang krusial dan intens sejak tahun 1981-1983 secara keliling dari rumah ke rumah anggota. Selanjutnya membentuk diri sebagai Kelompok CAGER dan memilih bertindak melalui jalur kesenian dan kebudayaan sejak 1987 sampai sekarang. Melalui divisi Sastra, divisi Teater dan divisi Musik, melakukan gerakan-gerakan kesenian dan kebudayaan.
Mengikuti setiap dinamika masyarakat Gresik khususnya dan dinamika Indonesia pada umumnya, menangkapnya sebagai bagian dari diri, lingkungan lalu berproses dan berkarya, adalah salah satu ciri khasnya. Selanjutnya membawanya berkeliling melewati Surabaya, Lamongan, Solo, dan Jakarta untuk ditawarkan sebagai hasil temuan hidup, buah pikiran yang menghasilkan kegiatan budaya yang lain. Sekaligus sebagai tawaran tindakan bagi elemen masyarakat yang lain.
Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Kelompok CAGER bukan saja semata-mata beredar di wilayah kesenian, namun juga berbuat nyata dengan menyentuh bidang seni melalui pendidikan. Melalui workshop-workshop musik, teater dan sastra, baik yang dilakukan atas dasar inisiatif intern maupun melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan. Mulai dari mengenalkan teater di tataran ekstrakurikuler maupun intrakurikuler di tingkat SD, SMP, SMU. Dan di divisi sastra bersama Departemen P & K telah melakukan Workshop tentang Bagaimana Memahami Sastra bersama guru-guru Bahasa Indonesia tingkat SMP dan SMU se-Gresik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar