INFO UNIK UNTUK YANG SUKA ONLINE
Sambil Facebook-an dapet DUIT??? SIAPA YANG
GA MAU???
INILAH CARA TERCEPAT, TERBAIK, DAN
TERPERCAYA MENGHASILKAN UANG DI FACEBOOK. DALAM WAKTU SINGKAT DAN
PASTI!!! dengan modal yang SANGAT,,SANGAT,,TERJANGKAU...
Silahkan dilihat disini,,Semoga bermanfaat dan
SUKSES UNTUK KITA SEMUA
Mau? Info Lengkap buka & klik disini aja kawan
Rabu, 26 Maret 2014
Senin, 17 Maret 2014
DEWASA
Dewasa itu mau belajar, tidak egois, bisa bertanggung jawab atas
semua tindakan, berpikir kedepan, bisa mengerti lingkungan, dan bisa mengerti
mana situasi pada saat main-main ataupun serius.Dan yang jelas, dewasa itu
tidak bisa didapat secara instan, tidak semudah powerrangers yang tinggal
mencet – mencet jam ajaibnya terus bisa berubah jadi pahlawan warna – warni.
Dewasa itu pembelajaran yang membutuhkan waktu. Tidak semudah itu dapat menilai
kedewasaan seseorang, dan tidak semudah itu berkata kepada seseorang bahwa
orang tersebut tidak dewasa.
Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan
untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat
dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak
kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi,
semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan
dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan
suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu senantiasa
bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa direnungkan (tentunya acara yang
bermanfaat) dan memohon dibukakan pintu hikmah kepada Allah, Subhanalloh.
Ketika menyaksikan demonstrasi dia bertafakur. Beginilah kalau
negara belum matang, setiap waktu demo,kata-kata yang dikeluarkan jauh dari
kearifan, ternyata sangat mudah menghina, mencaci, dan memaki itu\” Seseorang
yang pribadinya matang dan dewasa bisa dilihat dari komentar-komentarnya,makin
terkendali Insya Allah akan semakin matang.
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak
biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya
tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut
dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba
perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari
sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah
merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika
lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime
? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak
bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin
bijak. Percayalah tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan
perasaannya sendiri.
Orang yang dewasa, cirinya hati-hati (Wara’),dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu
; tiap detik,tiap tutur kata, dia tidak mau jika harus menanggung karena salah
dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat tidak hati-hati
dalam bercakap dan mengambil keputusan.Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian
dewasa (wara’) dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil
sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh. Orang
yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh ; didalam rumah
seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yang satu menangis, kemudian yang lainnya
pun ikut menangis sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yang menangis ,
mengapa ? karena ternyata ibunya menangis pula. Ciri orang yang dewasa adalah
sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil.
Sahabat-sahabat, seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai
sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat
kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab, sebagai contoh
; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara
mencari nafkah yang halal dan mendidik anak istrinya ? Bukan masalah kehidupan
dunia ,yang menjadi masalah mampu tidak mempertanggungjawabkan anak-anak ketika
pulang ke akherat nanti ? Ke surga atau neraka? Oleh karena itu orang tua harus
bekerja keras untuk menjadi jalan kesuksesan anak-anaknya di dunia dan akherat.
Pernah ada seorang teman menyekolahkan anak-anaknya ke luar
negeri, ketika ditanya tentang sholatnya ? ternyata tidak berjalan dengan baik
karena orang-orangnya tidak ada yang sholat sehingga melakukannya pun
kadang-kadang, apalagi untuk shalat Jumat jarang dilaksanakan, dengan alasan
masjidnya jauh.
Lalu kenapa disekolahkan di Luar Negeri ? alasannya adalah
sebentar lagi globalisasi., ketika perdagangan bebas anak harus disiapkan.
Tetapi bagaimana jika sebelum perdagangan bebas anaknya meninggal dunia ? sudah
disiapkan belum pulang ke akherat? orang yang dewasa akan berpikir keras bagaimana
anak-anaknya bisa selamat? Jangan sampai di dunia berprestasi tapi di akherat
celaka. Saudaraku tidak cukup merasa bangga dengan menjadi tua, mempunyai
kedudukan,jabatan,karena semua itu sebenarnya hanyalah topeng, bukan tanda
prestasi. Prestasi itu adalah ketika kita semakin matang, dan semakin dewasa. Kesuksesan
kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang
disekitar kita, kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan
keluarga kita, istri dan anak-anak kita maju tidak? lihat sanak saudara kita
pada maju tidak? Jangan sampai kita sendirian yang maju, tapi sanak saudara
kita hidup dalam kesulitan, ekonominya seret, pendidikan seret.,sedang kita
tidak ada kepedulian. Berarti itu sebuah kegagalan.,kedewasaan seseorang itu dilihat
dari bagaimana kemampuan memegang amanah ? Wallahu’alam
Langganan:
Postingan (Atom)