Alkisah, seorang prajurit muda yang baru pulang dari medan perang, menelpon orangtuanya sebelum menuju ke rumah. ”Ibu, Ayah, aku akan pulang. Tapi, sebelumnya kutanya satu hal. Aku punya seorang teman yang ingin kubawa pulang bersamaku. Bolehkah?” ”Tentu. Kami akan sangat senang bertemu temanmu ,” jawab orang tuanya. “Tapi, temanku ini kehilangan satu kaki dan satu tangannya, akibat perang. Dia tak tahu ke mana harus pulang. Aku ingin dia tinggal bersama kita,” ujar sang pemuda. “Kasihan sekali. Mungkin kita bisa mencarikan tempat untuk temanmu itu,” tutur kedua orang tuanya. “Tidak. Aku ingin dia tinggal bersama kita,” tegas si pemuda. “Anakku, kamu tak tahu apa yang sedang kamu minta. Orang cacat akan menjadi beban bagi kita. Kita punya kehidupan sendiri, pulanglah, lupakan temanmu.Dia pasti dapat menemukan cara sendiri untuk hidup” jawab ayah pemuda itu. Prajurit muda itu terdiam. Lalu, menutup telepon. Beberapa waktu kemudian, ayah dan ibu prajurit muda itu mendapat kabar dari polisi bahwa ada pemuda yang bunuh diri dengan cara melompat dari puncak gedung. Berdasar identitasnya, diketahui bahwa pemuda itu adalah anak mereka. Dengan hati terluka dan kesedihan mendalam kedua orang tua itu mendatangi tempat kejadian untuk memastikan kabar . Keduanya kemudian sangat yakin bahwa jasad itu adalah putra mereka, karena mereka begitu mengenali ketampanan dan kegagahan wajah putranya. Namun satu hal yang kemudian membuat mereka lebih terpukul adalah ....bahwa jasad itu cacat, ia hanya memiliki satu tangan dan satu kaki! Saudara & teman temanku terkasih, mari memaknai kisah ini... Sadar atau tidak, kita kerap hanya bisa dengan mudah terpesona oleh penampilan luar.Mudah saja seorang PRIA suka dan merasakan cinta kepada WANITA yang cantik rupawan.Mudah saja seorang IBU suka dan merasakan cinta kepada ANAKnya yang sehat, dan lucu menggemaskan.Mudah saja seorang GURU suka dan merasakan cinta kepada MURID yang rajin dan pintar.Mudah saja seorang ATASAN suka dan merasa cinta pada ANAK BUAH yang produktif dan berkinerja gemilang. Namun, mampukah dengan mudah kita suka dan merasakan hal yang sama untuk WANITA/PRIA, ANAK, MURID ATAU ANAK BUAH dalam KONDISI SEBALIKNYA? TENTU TIDAK....harus ada ikhtiar kuat untuk menata hati, karena disanalah jalan menuju pintu pintu ikhlas itu berada..... Allah suka dan mencintai keindahan, .....namun mengapa Ia juga ”membiarkan” keburukan dan ketidaksempurnaan itu ada? Adalah untuk menjadi media pembelajaran atas SABAR dan IKHLAS . Dua kata yang akan menjadi PASSWORDS, untuk menggapai Sebuah JANJI PERTEMUAN dengan NYA yang jauh lebih BERHARGA DAN INDAH dari ”sekedar” kenikmatan SURGA..... Semoga Ramadhan ini ..... kian mendekatkan hati kita pada makna ikhlas, dan memampukan kita mencintai orang orang di sekitar kita dengan segala cacat, kekurangan dan ketidaksempurnaan mereka, orang orang yang memang selayaknya mendapatkan CINTA IKHLAS kita......cinta tanpa syarat.
http://www.facebook.com/dhmufidah
Oleh: Dina Hanif Mufidah